Rumah kos dan rumah tinggal pribadi pada dasarnya merupakan dua hunian yang saling bertolak belakang tingkat privasi dan pola kegiatan penghuninya. Walaupun memiliki karakteristik yang berbeda, tingkat kenyamanan dan fleksibilitas pada dua karakter ini wajib untuk diwadahi karena berkaitan dengan kualitas hidup penggunanya. Selain itu aksesbilitas pengguna kos yang dapat terkontrol juga menjadi hal yang patut dipertimbangkan.
Sebagai konsep design awal,kami mencoba memberi solusi dari beberapa kebutuhan diatas, yaitu kebutuhan akan rasa kenyamanan, privasi, dan kontrol aksesbilitas. Solusi dari kebutuhan tersebut nantinya akan saling terkait antara satu dan lainnya. Untuk kebutuhan mengenai privasi penghuni coba kami atasi dengan membagi zonasi antara rumah tinggal dan rumah kos. Dengan kata lain kami membagi site ini menjadi dua bagian secara memanjang. Di sisi barat kami letakkan rumah kos, sementara di sisi timur kami tempatkan rumah tinggal.
Untuk kebutuhan akan kenyamanan kami terjemahkan dengan kebutuhan rumah yang sehat, yaitu terpenuhinya pencahayaan dan penghawaan alami. Penyusunan ruang yang terpola sengaja kami design demikian sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan alami dapat masuk ke tiap-tiap ruangan, baik pada rumah tinggal maupun rumah kos. Pada rumah kos tiap kamarnya kami hubungkan dengan selasar dan langsung terintgrasi ke taman tengah.
Sebagai konsep design awal,kami mencoba memberi solusi dari beberapa kebutuhan diatas, yaitu kebutuhan akan rasa kenyamanan, privasi, dan kontrol aksesbilitas. Solusi dari kebutuhan tersebut nantinya akan saling terkait antara satu dan lainnya. Untuk kebutuhan mengenai privasi penghuni coba kami atasi dengan membagi zonasi antara rumah tinggal dan rumah kos. Dengan kata lain kami membagi site ini menjadi dua bagian secara memanjang. Di sisi barat kami letakkan rumah kos, sementara di sisi timur kami tempatkan rumah tinggal.
Untuk kebutuhan akan kenyamanan kami terjemahkan dengan kebutuhan rumah yang sehat, yaitu terpenuhinya pencahayaan dan penghawaan alami. Penyusunan ruang yang terpola sengaja kami design demikian sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan alami dapat masuk ke tiap-tiap ruangan, baik pada rumah tinggal maupun rumah kos. Pada rumah kos tiap kamarnya kami hubungkan dengan selasar dan langsung terintgrasi ke taman tengah.
Untuk mewadahi fungsi rumah kos, kami tambahkan ruang kumpul yang berfungsi sebagai ruang terima tamu, nongkrong bareng, area santai, dll. Ruang ini sengaja kami letakkan paling depan mengingat tingkat kebisingannya yang lumayan tinggi, sehingga tidak mengganggu privasi penghuni rumah nantinya. Untuk area servis (toilet, t jemur), dapur kos, dan dapur rumah disusun berdekatan karena memiliki karakter ruang yang serupa. Sebagai penghijau, kami tempatkan taman pada bagian belakang untuk memberi kesegaran dan area santai yang menarik bagi penghuni.
Terakhir mengenai kebutuhan akan aksesbilitas yang terkontrol, sengaja kami tempatkan ruang keluarga, ruang makan yang berdekatan dengan ruang kumpul kos/kamar sehingga penghuni rumah dapat mengontrol tamu yang datang dan masuk ke rumah kos tersebut. Untuk ruang tidur kami tempatkan di lantai atas karena alasan privasi dan kenyamanan penghuni rumah nantinya. Sebagai penghubung antara bangunan kami tempatkan taman di bagian tengah yang dapat menjadi ruang sosial sekaligus penghijauan pada lahan hunian ini.
Terakhir mengenai kebutuhan akan aksesbilitas yang terkontrol, sengaja kami tempatkan ruang keluarga, ruang makan yang berdekatan dengan ruang kumpul kos/kamar sehingga penghuni rumah dapat mengontrol tamu yang datang dan masuk ke rumah kos tersebut. Untuk ruang tidur kami tempatkan di lantai atas karena alasan privasi dan kenyamanan penghuni rumah nantinya. Sebagai penghubung antara bangunan kami tempatkan taman di bagian tengah yang dapat menjadi ruang sosial sekaligus penghijauan pada lahan hunian ini.
* Artikel ini dimuat pada harian Rakyat Kalbar, edisi 23 Maret 2014